ADA 3 (TIGA) TIPE PEMBUDIDAYA LELE
- COBA-COBA
Tipe pembudidaya
coba-coba, biasanya karena latah akan lingkungan. Hanya sebagian kecil yang
dapat bertahan, tetapi banyak pembudidaya coba-coba yang gulung tikar, hal ini
diakibatkan:
-
Tidak menguasai teknik budidaya yang baik
-
Tidak memiliki wadah atau komunitas budidaya, sehingga miskin informasi.
-
Tidak mendapat bimbingan dari dinas terkait.
-
Dipermainkan tengkulak saat panen.
- KESENANGAN
Tipe pembudidaya
kesenangan adalah tidak memikirkan keuntungan maupun kerugian. Tipe ini
aphatis, sehingga terkesan tidak peduli dengan pembudidaya lain dan tidak
memiliki analisa biaya yang dapat ditularkan ke pembudidaya lain.
- USAHA
Pembudidaya tipe
usaha adalah pembudidaya yang berorientasi hasil, maka penguasaan teknik
budidaya, analisa biaya dan evaluasi hasil usaha harus dikuasai.
Tipe pembudidaya
usaha, secara tidak langsung dapat menjadi tipe kesenangan dan tipe coba-coba.
Mengapa?
Karena dia akan
menyenangi usaha budidaya untuk keberhasilannya. Dan pembudidaya usaha akan
terus berusaha mencoba teknik pengelolaan (riset)* guna mendapatkan hasil
ekonomi yang maksimal.
Termasuk ke dalam tipe apa kita?
Dari kondisi dan lingkungan
khususnya di Desa Kramattemenggung, tipe pembudidaya coba-coba ini sangatlah
berbahaya di lingkungan pembudidaya. Sebab mereka yang gagal akan mematahkan
semangat petani yang akan bangkit. Mereka selalu berkata bahwa, buat apa ternak lele karena pasti akan rugi.
Tidak percaya? Saya sudah mencobanya. Kondisi seperti inilah yang sudah
sering dialami oleh anggota Pokkan “Sidomakmur”. Tipe pembudidaya seperti itu
adalah tipe orang yang tidak mau melihat kelemahannya dan kesalahannya sendiri.
Oleh sebab itu, Pokkan
“Sidomakmur” selalu memfasilitasi untuk diskusi masalah perikanan dan
organisasi kelompok setiap bulan 2 (dua) kali, yaitu tanggal 1 dan 17 setiap
bulannya. Orang lain berhasil kenapa kita
tidak, itulah yang menjadi motivasi kami untuk mencapai hasil yang lebih
baik setiap periode.
Budidaya lele merupakan
usaha padat modal, karena untuk memelihara bibit hingga panen membutuhkan modal
yang tidak sedikit, seperti pembelian bibit, pembelian pakan (60-70% dari
modal) dan vitamin/obat-obatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar